Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menunggumu itu Mengasyikkan

"Aku sudah menunggumu disini"
Ku kirimkan pesan singkat ku lewat Whatsapp untuk mengingatkan padanya bahwa hari ini kita ada janji untuk bertemu dan berbuka bersama. Namun, whatsapp nya Offline dan menunjukkan terakhir dilihat jam 11 siang, padahal ini sudah jam 16.00, seharusnya dia sudah online dan segera membuka pesan dariku.

10 menit berlalu, aku masih sabar menunggunya dengan harapan dia akan datang. Di benakku terlintas kekhawatiran tentangnya "mungkinkah motornya mogok di jalan? Ataukah dia kehabisan bensin? Atau, mungkinkah dia akan lupa dengan janji untuk bertemu?"

Tidak, tidak, tidak.. Aku harus slalu berpikiran positif, dia pasti datang, hanya saja akan sedikit terlambat. Aku harus sabar.

Sudah setengah jam berlalu, dia belum juga datang. Terlihat orang - orang di cafe sedang sibuk mengobrol dengan teman-temannya, ada yang sibuk dengan gadged nya, dan ada yang sibuk menyiapkan persiapan buka puasa. Aku hanya duduk termenung sendiri.

Handphone berdering, segera mungkin ku lihat hp. Ku kira pesan dari nya, ternyata pesan grup yang selalu membuat bising telinga.

"Dimana kah dirimu? Apakah kau lupa bahwa sore ini kita ada janji untuk bertemu? Aku sungguh menunggu kedatanganmu setelah 6 bulan tak bertemu. Aku merindukanmu"
Aku bergumam di dalam hati.

Jam sudah menunjukkan pukul 17.15.
Lima belas menit lagi saatnya berbuka puasa, dan kau belum juga datang ataupun memberi kabar padaku. Aku sungguh khawatir tentang dirimu, tentang keadaanmu.

Orang-orang sekelilingku menatapku dengan tatapan aneh, tatapan belas kasihan,  karena di mejaku sudah di hidangkan 2 porsi dan 2 gelas minuman untuk buka puasa, sedangkan yang duduk di meja itu hanya aku saja.

Suara adzan dikumandangkan, sudah saatnya untuk berbuka puasa.
"Alhamdulillah, " aku tak tahu harus bahagia atau sedih. Bahagia karena sudah waktunya berbuka puasa atau sedih karena seseorang yang kunanti tak kunjung datang?

Yasudah, ku nikmati hidangan di cafe itu. Ku ambil es buah dan ku nikmati dengan kesendirianku. Ku letakkan gelas es buah di meja dan kuambil piring makananku. Saat kuambil piring makananku, tak sengaja ku menjatuhkan gelas kosong yang semula terisi es buah. "Braaakkk" Semua mata tertuju padaku.

Sesegera ku memanggil pelayan untuk membereskan gelas yang terjatuh ke bawah meja. Seketika selera makanku hilang, dan ku beranjak untuk pulang.


Saat ku sampai di kontrakan, ada laki-laki berdiri di depan kontrakan. Nampaknya laki - laki itu sudah menunggu lama. Ku kira dia teman dari sahabatku, ternyata dia adalah teman lamaku yang kunanti di cafe tadi sore.

"Hai, kamu dari mana saja? Sejak sore ku menunggumu "

"Maafkan aku telah membuatmu menunggu lama, hp aku tadi ketinggalan di kos an, sejak siang tadi aku ada urusan sampai jam 15.00, setelah itu aku bergegas menuju cafe Born untuk menyiapkan segalanya. Tapi kamu tak kunjung datang, hingga pukul 17.00 aku memutuskan untuk ke kontrakanmu melihat keadaanmu apakah kau baik baik saja atau tidak" dia menjelaskan semua kepadaku.

"Cafe Born? Aku sudah menunggumu sedari jm 16.00 sampai saatnya berbuka di cafetarian"

"Iya, bukankah ku berjanji menunggumu di cafe born?"

"Bukan, kau hanya berkata kalau kau menungguku di cafe dekat kampus, setelah itu kau hilang kabar. Ku kira di cafetarian, dekat kampus UJM, ternyata di Cafe Born dekat kampus URM"

"Hehe, yasudah lain kali kalau mau janjian harus lebih detail lagi tempatnya"


Posting Komentar untuk "Menunggumu itu Mengasyikkan"