Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Borneo Undergraduate Forum 2018 (Perjalanan menuju Palangka Raya)

Disini, aku cuma ingin berbagi sedikit pengalaman saat perjalanan menuju Kalimantan Tengah, tepatnya di IAIN Palangka Raya. 

Awal mula, tepatnya bulan Maret 2018 aku belajar kepenulisan dengan Pak Nur Kafid. setelah aku sampai bab pendahuluan, ada Pamphlet Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) yang diadakan oleh IAIN Palangka Raya, kemudian Pak Kafid memintaku untuk menebak dugaan sementara hasil penelitianku dan segera membuat abstract untuk diikusertakan dalam acara BUAF 2018. beberapa bulan berlalu, akhirnya terdapat notification email yang memberitahukan bahwa abstract ku diterima dan harus mengirimkan full paper ke email BUAF terakhir 31 Agustus 2018. sesegera mungkin ku melanjutkan paperku hingga selesai. Dari pembuatan paper mengalami proses yang panjang dan waktunya sedikit terhalang oleh KKN, namun aku harus tetap menyelesaikan paperku meskipun aku KKN. Hal yang paling menyedihkan adalah menunggu. Yaitu ketika ku menunggu responden untuk melakukan wawancara sedikit tentang pengalaman mereka menggunakan media Vlog sebagai media pembelajaran Speaking (Berbicara Bahasa Inggris). Sulit sekali menemukan responden yang asli dari Sharia English Club. Aku menganalisis Vlog nya Arkin Haris, beliau adalah dosen IAIN Surakarta, dosen Tarbiyah dan dosen Syariah. 

Setelah selesai submit Full paper, ku masih merasa agak ragu dengan tulisanku. Jadi, mohon dimaafkan apabila masih terdapat banyak kekeliruan, ataupun kejanggalan dalam penulisan Paperku. Maklum lah ya, baru pertama nulis paper. hehehe
Nah, bulan September berlalu, dan telah memasuki bulan Oktober. Waktu terasa cepat berlalu, kenapa ya? mungkin saja di bulan september - oktober ada agenda yang memadat. Memang benar, bulan Agustus sampai Oktober ada Magang 3 atau PPL. Dan setelah KKN berakhir, sela 3 hari langsung lanjut PPL. Gimana nggak padet kalau kayak gitu jadwalnya mah..
Nggak kerasa sudah tanggal 14 Oktober, aku harus ijin Pamong, DPL dan juga Pihak sekolah untuk tidak mengikuti Penarikan PPL yang diadakan tanggal 16 Oktober.  Nah, ati mulai nggak tenang karena tanggal 15 adalah perjalanan ke Palangka Raya. Siap nggak siap harus siap. 
Sudah disiapkan semuanya, dan aku, Okta, Fika dan Icha pesan grab car untuk menuju Bandara Adi Soemarmo Solo. Kebetulan ini adalah pengalaman kita naik pesawat. Jadi, dari proses boarding dkk kita tidak tahu sama sekali. Kita hanya mengikuti orang di depan kita. haha
saking deg deg annya, kita sering ke kamar kecil. wkwk
Kita sampai di Bandara pukul 06.30, pesawat berangkat pukul 07.40. Dari menginjakkan kaki di pesawat, rasanya sudah nervous, tegang. Terlihat orang - orang di dalam pesawat merasa santai da langsung menyalakan tv kecilnya di pesawat. Mungkin karena sudah terbiasa naik pesawat.
Ku segera duduk, memasang sabuk pengaman dan mengamati orang yang duduk di sampingku. Dia merasa santai, membaca katalog atau buku yang ada di kantong kursi pesawat, lalu menonton film.
Saat pesawatnya take of, aku merasa kok kepalaku tiba tiba nggliyeng . saat sudah diatas awan, aku nggak berani melihat ke bawah, karena takut melihat ke bawah. Langsung saja ku menirukan orang yang duduk di sebelahku. Untuk menutupi keteganganku, ku membaca buku, katalog dan majalah. Sudah merasa sangat bosan di atas pesawat, kemudian ku menyalakan tv didepanku. Dan tidak bisa menyala dengan sendirinya, karena harus menggeser layar terlebih dahulu. Namun, ku tak melakukan itu. 
Saat Snack Time, pramugari membagikan snack dan bertanya kepada penumpang adakah minuman tambahan? misalkan jus, susu, teh atau kopi. Dan ku tak meminta apapun karena ku pikir meminta tambahan minuman sama dengan membayar tambahan untuk minum. haha
setelah ku lihat sampingku, ternyata minuman yang ditawarkan merupakan fasilitas yang ada dalam pesawat. Yasudahlah...  ingin ku tertidur, tapi ternyata langitnya berawan dan membuat jalanan pesawat gronjal gronjal wkwk. Dan sejam berlalu akhirnya sampai di Bandara International Soekarno Hatta Tangerang, Jakarta
Sesampainya di Bandara Soekarno hatta, kita menuju tempat pengambilan bagasi, ya kita mau megambil koper. Setelah ditunggu - tunggu, kok kopernya gak dateng - dateng ya? kita menunggu koper sampai 20 menitan. Akirnya kami tanya ke petugas Bandara, ternyata koper langsung di masukkan pesawat selanjutnya dan langsung diambil di Palangka Raya.
Selanjutnya, kita mencari tempat untuk makan, maklum, setelah tegang di penerbangan, terasa lapar. Kita mencari Kantin murah, ternyata saat itu sedang tutup. Akhirnya terpaksa membeli makan di KFC yang ada menu nasinya dan harganya lebih sesuai dengan kantong mahasiswa dibandingkan AW, Dunkin Donuts, JCO, dan Breadtalk. 
Setelah makan, kita mengelilingi bandara, kemudian menuju musholla untuk sholat dhuhur dan tiduran disana. Saat tepat pukul 12.30, kita menuju tempat untuk boarding pesawat, biar jalannya lebih dekat jika dipanggil boarding. Kita transit di Jakarta selama 6 jam. Kita menunggu di depan ruang baca bandara Soekarno Hatta, tepatnya Bandara pesawat Garuda Indonesia. 
Karena terlalu nyaman tempatnya, suasananya, udaranya, akhirnya ku tertidur. Dan teman Temanku menjahili ku dengan memfoto ku dan foto bersama saat ku tertidur. wkwk, 
Tepat pukul 14.30, penerbangan GA 552 Jakarta Palangka Raya dipanggil, akhirnya penantianku selama 6 jam berakhir dan segera menuju ke dalam pesawat. Sesampainya di pesawat, aku tidak merasa tegang lagi, karena sudah berbagi cerita dengan teman - temanku yang lain, karena kebetulan di penerbangan awal, kita duduknya berpisah. 
Langsung, ku nyalakan tv nya, ku menonton film dan menikmati pemandangan selama take off sampai landing di pesawat. di pertengahan penerbangan, pramugari membagikan makan siang berupa mie ayam dan makanan penutup makan siang, tanpa pikir panjang ku langsung memilih juz apel dingin untuk pilihan minuman dari makan siangnya. 
2 jam terlampaui, sampai juga di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Sesampainya disana, aku masih merasa nggak yakin kalau aku sudah di tanah Kalimantan Tengah. Sedih, haru, inget keluarga,guru - guru, dosen, teman -teman, dan inget semuanya, karena semua ini berkat do'a - do'a beliau-beliau, orang - orang hebat yang selalu support. Kita memasuki bandara, mencari koper di tempat pengambilan bagasi, dan ketika menuju keuar bandara, ada 2 orang laki - laki paruh baya yang membawa  tulisan BUAF, dan kita menuju ke bapak itu. Ternyata mereka adalah orang yang bertugas menjemput peserta BUAF di Bandara untuk di antarkan ke asrama Haji Embarkasi Antara. 
Sesampainya di asrama, sempat terkejut, karena kita merupakan peserta yang pertama kali menginap di penginapan Asrama Haji. Ku pikir, asrama haji itu kayak di pengungsian - pengungsian, ternyata fasilitas yang diberikan adalah fasilitas hotel, dilengkapi lift, dsb. Sesegera mungkin kita memasuki kamar untuk beristirahat.
itulah cerita first impression naik pesawat terbang, yang dulunya, ketika kecil kalau ada pesawat terbang lewat, aku langsung keluar rumah untuk melihatnya, dan bapak selalu meminta ku untuk melambaikan tangan ke pesawat. Di Perkuliahan, aku sangat senang, karena kampusku dekat dengan bandara, jadi bisa lihat pesawat dari dekat. Di menjelang expired menjadi mahasiswa, aku sangat bahagia karena bisa langsung berada di dalam pesawat. 
Dream, Act, Sabar, dan Berdoa.















































Rangkaian acara BUAF ada disini : http://www.iain-surakarta.ac.id/?p=14709

Disini sangat merasa beruntung, pertama kali mengikuti event Call of Paper ternyata ini adalah Konferensi Internasional. Alhamduillah, atas do'a dari kedua orang tua, guru - guru, dan teman - teman semuanya, Izza bisa terseleksi dan terpilih untuk mengikuti kegiatan ini.
Teman baru, pengalaman baru, berbagi hasil penelitian yang hanya dengan duduk manis kudapatkan info atau current issues dari penelitian teman - teman semuanya.
Selain itu, ku jadi memahami bahwa orang di Palangka Raya, khususnya suku dayak sendiri amatlah baik tak seperti yang diekspektaksikan sebelumnya.

Pertama kali menginjakkan kaki di gerbang IAIN Palangka Raya, ku kira itu bukanlah kampus, melainkan masjid - masjid. Ternyata arsitektur khas dari IAIN Palangka Raya adalah perisai khas dayak warna hijau kuning, membuat masjid ini tampak indah dan etnik.

Posting Komentar untuk "Borneo Undergraduate Forum 2018 (Perjalanan menuju Palangka Raya)"