Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Lupakan Hal Sederhana, Yang Berdampak Besar bagi Anak Kita


Orang tua bermain bersama anak (ilustrasi)- Pict by pexels.com

Halo Parents, kali ini saya ingin berbagi dengan Parents mengenai hal yang kita anggap sederhana tetapi berdampak besar pada kehidupan anak di masa yang akan datang. Jadi, sebelumnya saya menonton sebuah video anak usia 7 tahun melakukan eksperimen tentang perkembangan otak anak. Dan video itu sangat menyentuh bagi saya, mengingatkan saya untuk menjadi orangtua yang lebih baik.

Ternyata, hal kecil atau hal sederhana yang dilakukan orang tua kepada anak dapat berdampak besar bagi perkembangan dan kebahagiaan anak untuk saat ini dan di masa yang akan datang. 

Anak itu belajar dengan cara menghabiskan waktu dengan orang tua atau orang terdekatnya. Jadi, sangat penting bagi orang tua untuk melakukan stimulasi anak pada usia lima tahun pertama, termasuk dalam kandungan. Stimulasi anak saat masih dalam kandungan bisa dilakukan dengan berkomunikasi dengan janin, mendengarkan musik, dsb. Sebab, hal itu akan berdampak pada perkembangan otak anak di masa yang akan datang

Kenapa stimulasi anak diperlukan sejak dalam kandungan?

Perkembangan sel otak janin dibentuk sejak 3-4 bulan dalam kandungan. Setelah bayi lahir hingga umur 3-4 tahun, jumlahnya bertambah dengan cepat mencapai milyaran sel namun sel otak belum terhubung sempurna. Sel saraf otak balita berkembang sangat pesat. Hal itu diketahui dari penambahan berat otak ataupun lingkar kepala bayi. Rangkaian stimulasi pada anak seperti penglihatan, bau, suara, sentuhan, bahasa, dan kontak mata orangtua pada anak dapat membantu membentuk hubungan neural otak.

Lima hal utama yang dapat mempengaruhi perkembangan anak

1.    Connecting atau saling terhubung
2.    Talking atau berbicara
3.    Playing atau bermain
4.    Healthy home atau rumah yang sehat
5.    Community atau komunitas lingkungan yang baik

Lima hal diatas terlihat sederhana, namun hal itu akan mempengaruhi perkembangan otak anak. Berbicara dengan anak, bermain dengan anak dan membuat anak tertawa dapat membangun dan memperkuat hubungan serta kesehatan mental anak. Sebab hal itu dapat mengajarkan anak beberapa keterampilan hidup utama dari berteman hingga mengerjakan ujian, mendapatkan pekerjaan, hingga nanti pada saat anak membangun sebuah keluarga.

Bagaimana seandainya masa kecil anak diabaikan orangtuanya?

Misalnya orang tua menemani anak bermain dengan memegang smartphone sehingga anak merasa terabaikan sebab orang tua lebih memerhatikan smartphone nya dibandingkan berinteraksi penuh dengan anaknya. Kalau hal itu terjadi, anak akan merasa kesulitan untuk merasa tenang, merasa aman, dan kesulitan belajar mempercayai seseorang.

Bayangin aja ya Parents, misal kita lagi berbicara sama seseorang, tetapi orang yang kita ajak bicara malah terlalu sibuk dengan Smartphone-nya, Sebel nggak?

Oleh karena itu, hubungan positif anak dengan orang dewasa (orang tua atau orang terdekat) di kehidupan anak dapat memberikan anak rasa percaya diri yang dibutuhkan untuk mencoba dan meng-eksplor hal baru. Jadi, jangan pernah melupakan Serve and Return (melakukan interaksi berbalas atau berkomunikasi) dengan anak sejak dini dan sesering mungkin. Sebab, setiap moment anak bersama orang tua adalah kesempatan untuk saling terhubung, saling berbicara, saling berteman, dan bermain.


Referensi:


- Youtube TED: Molly Wright: How every child can thrive by five

- Qudsyi, Hazhira. "Optimalisasi Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran yang Berbasis Perkembangan Otak." Buletin Psikologi 18.2 (2010)

Posting Komentar untuk "Jangan Lupakan Hal Sederhana, Yang Berdampak Besar bagi Anak Kita"